Tujuan : 1. Menjelaskan
program sosialisasi keselamatan jalan
2. Menjelaskan
program penyuluhan keselamatan jalan
3. Menyebutkan unsur penyuluhan keselamatan
jalan
Dasar Hukum
Penyuluhan
·
UU No 22 Tahun 2009 Pasal 77 ayat (1) “Setiap orang yang mengemudikan
Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan
jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan”.
·
Bab 1 pasal 1(31) “Keselamatan
lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang
dari resiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh
manusia, kendaraan, jalan dan/atau lingkungan”.
·
Pasal 203(2) huruf a yang
dimaksud dengan “program nasional keselamatan
lalin dan angkutan jalan antara lain : Polisi
Mitra Kampus, Cara berkendara dengan selamat, Forum
lalin, Kampanye keselamatan lalu lintas,
Taman lalin, Sekolah mengemudi, Kemitraan global keselamatan
lalu lintas.
·
Instruksi Presiden RI Nomor 4
Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan : pilar
ke 4 perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan , yang
fokus pada pendidikan formal keselamatan jalan dan kampanye keselamatan jalan.
·
RUNK Jalan 2011 – 2035
Proses
aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun
proses perubahan perilaku yang merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap dan
keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik secara
langsung atau tidak langsung.
1.
Tahap penumbuhan perhatian:
mengetahui adanya gagasan/ide atau praktek baru untuk pertama kalinya
2.
Tahap penumbuhan minat:
ingin mengetahui lebih banyak dan berusaha mencari informasi lebih lanjut.
3.
Tahap menilai: mampu membuat perbandingan.
4.
Tahap mencoba: mencoba gagasan baru atau
praktek baru.
5.
Tahap menerapkan:
meyakini dan menerapkan sepenuhnya secara berkelanjutan.
C.
Penyusunan Program Penyuluhan
1.
Perumusan keadaan:
penggambaran fakta berupa data dan informasi
2.
Penetapan tujuan:
perumusan keadaan yang hendak dicapai
3.
Penetapan masalah:
perumusan faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan
4.
Penetapan rencana kegiatan:
merumuskan cara mencapai tujuan
ü Tingkat kemampuan sasaran penyuluhan
ü Ketersediaan teknologi/inovasi, sarana dan prasarana
ü Tingkat kemampuan penyuluh
ü Situasi lingkungan fisik, sosial dan budaya yang ada
D.
Materi Penyuluhan
·
Pesan yang akan disampaikan
penyuluh kepada sasaran penyuluhan
·
Berupa pesan kognitif, afektif,
psikomotorik maupun kreatif
·
Bersifat menganjurkan,
melarang, memberitahu, maupun menghibur
·
Prinsip 7 C
ü Credibility: pesan dapat diyakini kebenarannya
ü Contex: berkaitan dengan masalah keselamatan di wilayahnya
ü Content: isinya memiliki arti bagi penerima pesan
ü Clarity: jelas susunan bahasa, gambar dan simbol
ü Continuity and
consistency: berkelanjutan dan konsisten dalam menyampaikan
pesan
ü Channels: saluran media komunikasi yang sesuai penerima
ü Capability of
audience: sesuai dengan kemampuan penerima pesan
E.
Metode Penyuluhan
·
Berdasarkan teknik komunikasi
yang digunakan:
1.
Metode penyuluhan langsung
ü Tatap muka antara penyuluh dan sasaran penyuluhan (demonstrasi, kursus,
diskusi, dll)
2.
Metode penyuluhan tidak
langsung
ü Dilakukan melalui perantara/media komunikasi (pemasangan poster,
penyebaran brosur/leaflet/majalah, siaran radio, siaran televisi, pemutaran
film, dll)
·
Berdasarkan jumlah sasaran
1.
Pendekatan perorangan
ü Langsung antara penyuluh dengan orang per orang
2.
Pendekatan kelompok
ü Antara penyuluh dengan sekelompok orang (diskusi, kursus, serasehan, dll)
3.
Pendekatan massal
ü Dilakukan antara lain dengan cara siaran radio, siaran televisi,
pemasangan poster/spanduk, kampanye, dll
·
Berdasarkan indera penerima
sasaran
1.
Indera penglihatan
ü Melalui pemasangan poster/spanduk, penyebaran brosur/leaflet/majalah,
dll.
2.
Indera Pendengaran
ü Melalui indera pendengaran, antara lain melalui siaran radio, iklan
radio, dll.
3.
Kombinasi Indera Penerima
ü Melalui demonstrasi cara/hasil, pemutaran film, siaran televisi, dll.
·
Metode dengan pendekatan massal:
menarik perhatian, menumbuhkan minat dan keinginan, serta memberikan informasi
selanjutnya.
·
Metode dengan pendekatan kelompok: memberikan informasi yang lebih rinci tentang suatu teknologi atau praktek.
Metode ini ditujukan untuk dapat membantu seseorang dari tahap menginginkan ke
tahap mencoba atau sampai tahap menerapkan.
·
Metode dengan pendekatan perorangan: dalam tahap mencoba hingga menerapkan, karena adanya hubungan tatap
muka antara penyuluh dan sasaran yang lebih akrab
·
Media penyuluhan cetak
ü Foto, poster, leaflet,
brosur, majalah, dll.
·
Media penyuluhan audio
ü Kaset CD, DVD, MP3, MP4 audio.
·
Media penyuluhan audiovisual
ü Film, iklan televisi, presentasi interaktif.
·
Media
penyuluhan berupa obyek fisik/benda nyata
ü Benda sesungguhnya, model, maket, simulasi.
·
Media
penyuluhan luar ruang
ü Papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar.
G.
Contoh Penyuluhan
·
Hari
Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu lintas
·
Aksi
Keselamatan Lalu Lintas
·
Pemilihan
Pelajar Pelopor Keselamatan Jalan
·
Pemilihan
Awak Angkutan Umum Teladan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar